Acara yang dipandu dengan apik oleh Nuraeni ini menghadirkan tiga
narasumber kompeten yang membagikan wawasan mendalam. Sesi pertama diisi oleh
Wulan Nuryati, S.Sos., M.I.Kom., yang mengupas tuntas pentingnya komunikasi
organisasi yang efektif. Dalam paparannya, Wulan menyampaikan “We cannot not
communicate” kita tidak tidak tanpa komunikasi. Hidup kita tidak bisa tanpa
adanya komunikasi, karena komunikasi yang terbuka dan empatik menjadi fondasi
utama untuk membangun kolaborasi yang kuat dalam organisasi. Selain itu, Wulan
juga menyampaikan teori komunikasi dari Lasswell (communicator – message – channel
– communicant – effect). “Jadi kalau secara sederhananya yaitu ada pengirim
pesan – penerima pesan dan ditengahnya ada media (pesan) yang disampaikan oleh
sebuah media, sehingga nanti kita memiliki sebuah tujuan,” ujarnya.
Sesi berikutnya dipresentasikan oleh Joko Kristiyanto, M.Psi.,
Ph.D., yang membahas psikologi organisasi. Beliau memaparkan bagaimana
pemahaman terhadap dinamika psikologis dalam tim dapat meningkatkan
produktivitas dan harmoni, sekaligus mendukung kemandirian organisasi melalui
kesadaran. Dalam pemarapan psikologi, Bapak Joko menyampaikan tentang kesehatan
dalam berorganisasi dan lingkungannya. Beliau menyampaikan bahwa “sehat itu ada
3, sehat secara fisik, sehat secara psikis dan sehat secara lingkungan,”
ujarnya.
Terakhir, Drs. Muhtar Fatwa, S.Kom., S.I.Kom., berbagi pengetahuan
mengenai peran strategis sekretaris dalam organisasi. Beliau menyoroti
bagaimana sekretaris berfungsi sebagai tulang punggung operasional, memastikan
kelancaran komunikasi dan koordinasi untuk mendukung visi kemandirian
organisasi.
Dalam sambutannya, Arman Radjiman, selaku Ketua Reksa Mahardhika
Utama, menyoroti peran sentral sekretaris dengan merujuk pada Al-Qur’an,
tepatnya Q.S. Al-Baqarah ayat 282. “Ayat ini secara tersirat menjelaskan fungsi
sekretaris, di mana pada akhir ayat terdapat perintah Allah ‘faktubuhu’,
yang berarti ‘tulislah’. Dalam konteks organisasi, sekretaris memiliki peran
sentral untuk memahami dan mendokumentasikan segala aspek yang ada di
dalamnya,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa sekretaris bukan hanya pencatat, tetapi
juga pengelola informasi yang mendukung kemandirian dan kesadaran organisasi.
Acara ini diselenggarakan oleh Paguyuban Reksa Mahardhika Utama
yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang komunikasi dan psikologi
organisasi guna mencapai kemandirian yang berlandaskan nilai kemanusiaan.
(Rahmi – FAI-32)


